JAKARTA — Ramadan identik dengan gelora untuk beribadah secara intens, baik itu ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah maupun dengan manusia. Bulan suci ini adalah gelanggang untuk mengendalikan nafsu, sehingga mampu menjadi pribadi yang saleh, baik secara spiritual maupun sosial. Dalam upaya meraih keberkahan Ramadan, OK OCE Indonesia dan MPZ Dompet Dhuafa OK OCE Kemanusiaan menggelar buka puasa bersama Sandiaga Uno pada Selasa (26/3/2024) di Hotel Amaris, Pancoran, Jakarta.
Acara buka puasa bersama yang mengusung tema “Kebahagiaan untuk Yatim di Bulan Suci Ramadan” ini juga menjadi momentum untuk memupuk kebaikan. Tak hanya memberi santunan kepada anak yatim dan dhuafa, dalam agenda tersebut juga dilakukan santunan terhadap guru ngaji sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka. Selain itu, dilakukan juga santunan untuk saudara-saudara mualaf yang kurang mampu, dengan tujuan merangkul mereka dalam ukhuwah islamiyah.
Baca juga: Bersama Sandiaga Uno, Dompet Dhuafa Bincang Program Bulan Ramadan dan Industri Halal di Hong Kong
Budi Nopianto selaku Ketua OK OCE Kemanusiaan menjelaskan bahwa perubahan besar yang dihadapi oleh para mualaf dalam mengambil keputusan untuk memeluk agama Islam bukan hal yang mudah.
“Kami berharap, santunan ini merupakan bentuk solidaritas untuk memberikan semangat bagi para mualaf dalam menghadapi tantangan yang ada,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus Pendiri OK OCE, Sandiaga Salahuddin Uno, turut hadir pada momen yang penuh berkah itu. Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti memiliki urgensi agar dapat terus memberikan manfaat bagi siapa yang membutuhkan.
“Mulai dari anak yatim hingga fakir miskin. Semoga keberkahan menyertai kita semua,” ungkapnya.
Di lain sisi, MPZ Dompet Dhuafa OK OCE Kemanusiaan juga memberikan apresiasi kepada para guru agama sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas dedikasi serta pengabdian mereka dalam membimbing umat Islam dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama.
Sandi menyatakan, guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Sudah sepatutnya untuk menghargai mereka sebagai pendidik penerus bangsa dan agama.
“Terlebih guru ngaji yang memiliki peran besar dalam memperkuat keimanan agama serta menjadi pembimbing anak-anak untuk mengamalkan Al-Qur’an sehari-hari sejak dini,” jelasnya. (Dompet Dhuafa/MPZ)