Rawan Bencana, DMC dan FPRB Galakkan Pengurangan Risiko Bencana di Apartemen

JAKARTA — Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DKI Jakarta menggelar pelatihan pengurangan risiko bencana di East Park Apartemen Jakarta Timur, pada Sabtu (11/2/2023). Apartemen ini dihuni sekira dua ribu jiwa.

Ketua DMC Dompet Dhuafa sekaligus Ketua FPRB DKI Jakarta, Achmad Lukman, mengatakan, hunian vertikal memiliki ancaman dan risiko cukup tinggi jika terjadi gempa bumi. Oleh itu, DMC Dompet Dhuafa dan FPRB menggelar pelatihan pengurangan risiko bencana hunian vertikal di gedung-gedung tinggi seperti apartemen.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari antisipasi serta edukasi kesiap-siagaan bencana yang terjadi di ibukota, khususnya lokasi-lokasi yang merupakan gedung-gedung bertingkat, apartemen maupun rumah susun,” terangnya.

Baca Juga: Upaya Proteksi Antibodi Masyarakat, Dompet Dhuafa Gelar Vaksinasi Booster Kedua

DMC melakukan simulasi teknik pemadaman api.

Pelatihan tersebut dinilai sangat penting untuk mengedukasi warga apartemen terkait cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa. Lukman mengambil contoh kasus gempa bumi Turki-Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023). Gempa itu menewaskan ribuan orang yang tinggal di apartemen.

“Ini didasari oleh bencana-bencana yang terjadi, misalnya di Turki, banyak bangunan yang rubuh dan menimpa penghuni di dalamnya tidak hanya itu fisik bangunan pun harus diperhitungkan dari segi kebencanaannya,” lanjutnya.

ia juga menjelaskan, gempa dan bencana-bencana lain terus mengintai Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara dengan pertemuan tiga lempeng. Adanya pergerakan lempeng membuat Indonesia sangat rentan terkena bencana alam, khususnya di bidang geologi seperti gempa bumi tektonik, tsunami, dan erupsi Gunung Berapi.

Baca Juga: Walk For Humanity: Aksi Kemanusiaan Ajak Masyarakat Peduli Turkiye-Suriah

Jakarta maupun kota-kota besar lain di Indonesia tidak lepas dari bencana. Bahkan, ancaman terbesar terletak dari pembangunan gedung-gedung yang menjulang tinggi, termasuk hunian apartemen maupun rumah susun.

Achmad Lukman memberikan pemaparan tentang risiko-risiko bencana yang terjadi di perkotaan.

Selain struktur bangunan yang harus tahan terhadap gempa, masyarakat juga perlu diedukasi terkait cara menyelamatkan diri dari bencana alam. Demikian pula kesiap-siagaan masyarakat terhadap bencana alam. Hal ini merupakan faktor utama dalam pengurangan risiko bencana.

“Kalau ada gempa di rumah susun ini gimana caranya menyelamatkan diri, ya? Apa yang harus kita lakukan bagi masyarakat terutama kami tinggal di tempat ini (apartemen) apabila terjadi gempa atau kebakaran?” tanya Tyo, salah satu penghuni apartemen saat mengikuti pelatihan.

Dengan jelas dan lugas, Lukman menjawab dan menjelaskan setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta pelatihan. (Dompet Dhuafa/PR)