Respons Bencana di Suriah, Dompet Dhuafa Audiensi dengan KBRI Damaskus-Suriah dan Kemlu RI

dubes-ri-di-suriah

JAKARTA — Respons Bencana Dompet Dhuafa terhadap peristiwa gempa besar yang melanda Turkiye-Suriah pada 6 Februari 2023, telah berlangsung sejak awal bencana terjadi. Dompet Dhuafa langsung berkomunikasi dengan pihak berwenang dan NGO di Turkiye untuk menyalurkan bantuan pangan dan logistik. Selain itu, tiga hari usai bencana, tepatnya pada Kamis (9/2/2023), Dompet Dhuafa pun memberangkatkan relawan terbaiknya.

Diketahui pusat gempa berada di Provinsi Gaziantep, Turkiye, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Suriah. Hal ini pun membuat lima provinsi di Suriah terdampak gempa yang cukup parah. Menurut informasi dari KBRI Damaskus di Suriah, hingga Rabu (15/2/2023), jumlah korban jiwa di Suriah telah mencapai 1.414 dan korban luka-luka sebanyak 2.357 orang.

Untuk itu, Dompet Dhuafa mengadakan audiensi dengan KBRI Damaskus-Suriah serta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait upaya respons terhadap penyintas gempa di Suriah via daring pada Kamis (16/2/2023). Audiensi ini dihadiri langsung oleh Duta Besar RI untuk Damaskus-Suriah, Wajid Fauzi, Direktur Layanan Sosial, Dakwah, dan Budaya Dompet Dhuafa, Ustaz Ahmad Shonhaji, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra, Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Bagus Hendraning Kobarsyih serta jajaran pengurus Dompet Dhuafa lainnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa Gelar Humanity for Turkiye and Suriah, Doa Bersama untuk Saudara-Saudara di Turkiye

dubes-ri-di-suriah
Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi.

Menurut Ustaz Shonhaji, kegiatan audiensi ini sangat penting bagi Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan yang hendak membantu para penyintas gempa di Suriah. Untuk itu, aksi ini perlu melibatkan kolaborasi antara Dompet Dhuafa dengan para pemangku kepentingan politik internasional, yakni Kedutaan Besar RI di Damaskus dan Kementerian Luar Negeri. Sebab, salah satu hal yang menjadi rintangan di negara tersebut adalah aspek geopolitiknya.

“Kami perlu mendapatkan pandangan dan arahan dari KBRI Damaskus-Suriah (tentang) apa hal terbaik yang bisa dilakukan, agar bisa berkontribusi untuk penyintas gempa Suriah. Bersama-sama sebagai bentuk rasa empati dan simpati kita masyarakat Indonesia yang mengamanahkan donasinya melalui Dompet Dhuafa. Jika kami bisa ke sana nantinya, maka kiranya apa yang bisa dilakukan, kemudian bagaimana lokasi lapangan dan keamanannya,” ujar Ustaz Shonhaji, meminta arahan dari Dubes RI untuk Suriah.

ustaz-shonhaji
Direktur Layanan Sosial, Dakwah, dan Budaya Dompet Dhuafa, Ustaz Ahmad Shonhaji.

Alhamdulillah, Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi menerangkan bahwa berdasarkan sebaran peta WNI yang ada di Suriah, sejauh ini belum ditemukan adanya korban jiwa. Namun, hal yang saat ini sangat dibutuhkan adalah bantuan dari warga negara Indonesia ke Suriah. KBRI juga tengah bergerak, sambil menunggu terkumpulnya bantuan dari masyarakat Indonesia.

“Kemarin bantuan kita sudah terkumpul dua truk dan sudah mulai bisa mewakili kita untuk membantu wilayah Latakia dan Aleppo. Semoga ini menjadi awal bantuan dari Indonesia,” tutur Wajid Fauzi.

Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan 100 Paket Sembako di Wilayah Terdampak Gempa Turkiye-Suriah

Pada kesempatan ini, KBRI dan Kemlu pun mengusulkan sejumlah bantuan penting yang diperlukan oleh para penyintas gempa di Suriah. Di antaranya adalah obat-obatan, makanan cepat saji, pakaian hangat, dan dapat juga semacam Trauma Healing Equipment.

“Bantuan kepada Suriah sudah disepakati akan digulirkan melalui BNPB, kemudian Pemerintah Suriah menyampaikan pada Dubes Damaskus tentang kebutuhan yang mereka perlukan, yaitu obat-obatan, makanan cepat saji dan pakaian hangat. Kemudian tantangannya ada konflik, sehingga transfer uang tidak bisa memungkinkan. Pemerintah juga belum bisa mengawasi kawasan utara Suriah, karena urusan geopolitik,” ujar Direktur Timur Tengah Kemlu, Bagus Hendraning Kobarsyih.

wni-di-suriah
Sebaran WNI di Suriah berdasarkan data KBRI Damaskus di Suriah.

Lebih lanjut, Prima Hadi Putra selaku Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa mengajukan pertanyaan spesifik terkait kapan tepatnya tim Dompet Dhuafa bisa berangkat ke Suriah untuk memberikan bantuan.

“Dua hari lalu pemerintah menutup pencarian korban dan kini ada di fase memberikan kenyamanan shelter bagi penyintas hingga tiga bulan ke depan, untuk mencukupi kebutuhan mereka di tenda-tenda. Kemudian setelah tiga bulan akan memulai fase rekonstruksi. Nah, waktu-waktunya mungkin bisa dilihat berdasarkan ini,” terang Wajid Fauzi, menjawab pertanyaan Putra.

“Kami menunggu rencana Dompet Dhuafa untuk dapat kita realisasikan dengan penuh koordinasi, sehingga kita dapat tampil sebagai Indonesia yang satu dan kompak, dan efisien dalam organisasi,” lanjut Wajid fauzi.

Baca juga: Angan Mendekat, Harapan Berdekap: Dompet Dhuafa Distribusi Makanan Siap Santap untuk Korban Gempa Turkiye

kemlu-ri
Bagus Hendraning Kobarsyih, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

Menutup audiensi ini, Ustaz Shonhaji pun menjelaskan harapan dari pertemuan tersebut, yakni agar menjadi titik terang yang bisa dijadikan kontribusi bersama kepada masyarakat dan para donatur untuk memberikan kepercayaan dalam memberikan bantuan untuk Suriah. (Dompet Dhuafa/Awalia R)

gempa-turkiye

Sejalan dengan aksi Dompet Dhuafa dalam memberikan bantuan bagi para penyintas gempa di Turkiye-Suriah, Kawan Baik juga dapat ikut berkontribusi untuk membantu saudara-saudara kita di Turkiye-Suriah. Caranya dengan bersama-sama menyalurkan donasi bagi korban gempa Turkiye-Suriah melalui laman berikut:

BANTU KORBAN GEMPA TURKIYE-SURIAH