BEKASI, JAWA BARAT — Kepedulian tidak selalu dimulai dengan hal besar. Terkadang, itu lahir dari langkah-langkah kecil yang mungkin terlihat sederhana tetapi memiliki dampak luar biasa. Seperti senyuman yang menguatkan, mendengarkan tanpa menghakimi, tangan yang siap menolong atau memberi sedikit dari apa yang kita punya kepada orang lain yang membutuhkan.
Seperti yang dilakukan siswa dan siswi Asshodriyah Islamic School. Mereka turut peduli terhadap kemerdekaan penyandang disabilitas, terutama tunanetra. Berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa, Asshodriyah Islamic School menyerahkan sedekah yang terhimpun dari Program Market Day. Penyerahan sedekah dilakukan pada Jumat (13/12/2024) oleh guru dan perwakilan siswa Asshodriyah Islamic School, Bekasi.
Sebagai informasi, penyandang tunanetra di Indonesia mencapai empat juta atau 1,5 persen dari total jumlah keseluruhan penduduk, berdasarkan penelitian Australia-Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN) pada 2023.
Selain itu, menurut Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), mayoritas tunanetra muslim di Indonesia masih buta aksara Al-Qur’an. Melalui kolaborasi ini, Asshodriyah Islamic School turut mendukung kesejahteraan dan produktivitas penyandang tunanetra.
Baca juga: Ramadan Berbagi, IBS Al-Ikhlas Salurkan Donasi Al-Qur’an Braille untuk Teman Disabilitas
Kegiatan Market Day sendiri merupakan model pembelajaran berbasis projek yang melibatkan siswa untuk merekonstruksi pengetahuan dan keterampilan siswa dalam dalam memasarkan produknya kepada siswa dan guru melalui kegiatan bazar yang diselenggarakan oleh siswa-siswi Asshodriyah Islamic School.
Sedekah yang terhimpun melalui Market Day itu kemudian diserahkan kepada Dompet Dhuafa untuk Program Sedekah Qur’an Braille. Alhamdulillah sedekah yang terhimpun mencapai jumlah Rp10.500.000.

Menurut Syifa selaku Guru Asshodriyah Islamic School, kegiatan ini diadakan untuk menumbuhkan kepedulian siswa dengan cara melakukan penggalangan dana untuk sedekah Al-Qur’an Braille.
“Selain projek Market Day ini mengajarkan transaksional antara guru dan murid, output dari kegiatan ini adalah charity yang pada tahun ini kami salurkan untuk sedekah Al-Qur’an Braille Dompet Dhuafa,” kata Syifa.
Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Al Quran Braille, Dukung Semangat Mengaji Para Tunanetra di Fortufis
Sejalan dengan hal tersebut, Yudha Andilla selaku Manager Retail Fundraising ZIS, menyampaikan rasa terima kasih dan syukurnya atas kepedulian siswa dan siswi Asshodriyah Islamic School.
“Saya hari ini senang sekali bisa berjumpa dengan adik-adik semua. Sejak dini sudah melakukan kebaikan yang luar biasa, membuka kesempatan seluas-luasnya untuk teman-teman tuli kita untuk belajar Al-Qur’an. Semoga yang sudah adik-adik ini berikan menjadi wasilah dimudahkannya dalam belajar dan meraih cita-cita,” ungkap Yudha.
Selain menumbuhkan kepedulian, melalui inisiasi ini juga sebagai upaya dalam menambah pengetahuan siswa terkait Al Qur’an Braille.
“Makanya kemarin kami minta kepada Tim Dompet Dhuafa untuk menjelaskan juga terkait apa itu Al-Qur’an Isyarat, siapa penerima manfaatnya, dan di mana akan disalurkan supaya anak-anak juga teredukasi tentang Al-Qur’an Isyarat ini,” tambah Syifa.
Dari langkah kecil inilah, kebaikan menyebar, menginspirasi, dan perlahan menciptakan perubahan yang lebih besar. Karena setiap langkah kecil adalah awal dari perjalanan menuju dunia yang lebih peduli. Mari ciptakan langkah kecil dan dukung kesejahteraan para penyandang tunanetra melalui Program Sedekah Qur’an Braille. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Anndini Dwi Putri, Nuriyah
Penyunting: Dhika