JAWA BARAT — Dompet Dhuafa menghadirkan layanan minuman hangat untuk para pengungsi Gempa Bandung yang ada di Posko Pengungsian Lapangsari, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, pada Kamis (19/09/2024). Layanan ini hadir melalui Dapur Keliling (Darling) Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Bantuan ini hadir sebagai bagian dari respons bencana gempa bumi berkekuatan 5.0 skala richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (18/09/2024) pagi.
Malam itu, suhu berada di angka 14 derajat celcius. Para relawan dan penyintas menutupi diri dengan pakaian hangat seperti jaket, selimut, bahkan sarung untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat. Ratusan porsi minuman hangat seperti teh, kopi, dan susu pun disajikan untuk mereka yang terdampak cuaca dingin.
“Kami melihat bahwa suhu di malam hari cukup ekstrim, mencapai 14 derajat Celcius. Untuk itu, kami berupaya menyediakan minuman hangat agar para pengungsi tetap merasa nyaman dan terhindar dari hipotermia,” ujar Taqi Falsafati, PIC Penanganan Gempa Jawa Barat DMC Dompet Dhuafa, melapor dari Pos Pengungsian.
Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Darurat untuk Ribuan Pengungsi Gempa Bandung
Selain minuman hangat, Dompet Dhuafa juga berencana mendirikan dapur umum di posko pengungsian lainnya serta mendistribusikan kasur, selimut, dan perlengkapan lainnya, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
“Alhamdulillah, adanya bantuan ini sangat berarti bagi kami. Minuman hangat ini membuat kami merasa lebih tenang dan hangat,” ungkap salah seorang pengungsi, Ibu Ani.
Pasalnya suhu udara yang terlalu dingin tanpa penanganan dan pencegahan yang tepat, dapat mengakibatkan paru-paru basah atau yang biasa disebut Pneumonia. Kekhawatiran juga muncul atas datangnya penyakit lain yang mematikan akibat suhu udara dingin, yaitu Hipotermia.
“Alhamdulillah ada yang hangat-hangat,” imbuh salah satu penyintas saat menuangkan air hangat ke gelasnya.
Baca juga: Kabupaten Bandung Diguncang Gempa 5 SR, Dompet Dhuafa Kerahkan Tim Respons
Hingga saat ini, data dampak kerusakan gempa yang didapatkan oleh tim Dompet Dhuafa adalah adanya 2 rumah rusak ringan di Kecamatan Cililin dan Kecamatan Cihampelas. Di samping itu, ada sebanyak 204 rumah terdampak di Kecamatan Pasirwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Sukaresmi. Kemudian juga ada sebanyak 656 rumah terdampak yang tersebar di Kecamatan Kertasari, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Pacet, Kecamatan Arjasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Ibun dan Kecamatan Rancaekek.
Total kerusakan akibat gempa ini tercatat sebanyak 861 rumah terdampak, 24 fasilitas pendidikan terdampak, 40 tempat ibadah terdampak, 5 fasilitas kesehatan terdampak, dan 20 fasum terdampak. Pemerintah pun sudah mengeluarkan edaran bahwa masa tanggap darurat berlangsung hingga 01 Oktober 2024 mendatang.
Saat ini, tim DMC Dompet Dhuafa sudah berhasil membuka Pos Relawan yang beralamat di Jl. Raya Pacet 29, Desa Sukapura, Kec. Kertasari, Kab. Bandung, Jawa Barat. Bagi sahabat baik yang ingin membantu meringankan beban para pengungsi, dapat menyalurkan bantuannya di alamat tersebut, atau melalui digital.dompetdhuafa.org/donasi/indonesiasiapsiaga. Mari kita doakan agar masyarakat Kabupaten Bandung tetap kuat serta segera pulih. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Riza Muthohar, Arifian Fajar
Penyunting: Dhika Prabowo