Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Gempa Bumi dan Maknanya

ayat-al-quran-tentang-gempa

Bukan tanpa alasan jika Al-Quran disebut sebagai pedoman hidup umat Islam, sebab kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw itu memuat berbagai pokok kehidupan, seperti akidah, hukum, sejarah, cara beribadah dan bermuamalah, akhlak, serta ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang terdapat dalam Al-Quran pun sangat luas, termasuk tentang asal mula penciptaan alam semesta hingga peristiwa bencana alam yang menimpa manusia. Gempa bumi menjadi salah satu peristiwa bencana alam yang disebut-sebut oleh Allah Swt dalam Al-Quran. Berikut ayat-ayat Al-Quran tentang gempa bumi, lengkap dengan maknanya.

Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Gempa Bumi

Ada beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang bencana gempa bumi, baik itu yang dituliskan secara eksplisit maupun implisit. Dalam sederet ayat Al-Quran tentang gempa bumi di bawah ini, Allah Swt menjelaskan bagaimana bencana yang menggoyangkan Bumi ini bisa menimbulkan kerusakan, bahkan membuat sebagian besar manusia kehilangan nyawanya. Selain itu, ayat-ayat Al-Quran tentang gempa bumi ini juga memiliki satu benang merah yang sama, yakni agar manusia melihat bencana gempa bumi sebagai sebuah pelajaran, agar tidak berbuat kerusakan di Bumi, dan tidak melakukan hal-hal yang dibenci oleh Allah Swt.

Baca juga: Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Bencana Alam

ayat-al-quran-tentang-gempa
Ilustrasi Gempa Bumi – Dalam foto: Penduduk Afghanistan beraktivitas di sekitar kediamannya yang runtuh akibat gempa bumi beberapa waktu lalu. (BNA via AP Photo/Kompas.com)

Surah Al-‘Ankabut Ayat 37

فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙ

Arab latin: Fa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn

Artinya: “Mereka mendustakannya (Syu-‘aib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.” (QS. Al-‘Ankabut: 37)

Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:

Ayat ini turun untuk umat Nabi Syu-‘aib yang durhaka dan tidak menerima nasihat Nabi Syu-‘aib yang menyuruh mereka untuk menyembah Allah Swt. Mereka malah mendustakan nasihat Nabi Syu-‘aib. Kemudian, berlakulah sunah Allah. Ketika mereka dengan terang-terangan mengingkari Syu-‘aib setelah diberi peringatan berulang-ulang, maka tibalah waktunya Allah mengazab mereka. Bumi tempat kediaman mereka diguncang gempa yang menggetarkan dan menghancurkan tanah kediaman mereka. Mereka lalu mati jungkir balik dan ditelan bumi, tanpa bergerak lagi. Cerita lebih lengkap tentang Nabi Syuaib telah disebutkan pula oleh Tuhan dalam ayat-ayat lain, yaitu pada QS Al-A’raf: 88-93, QS Hud: 87-94, dan QS Asy-Syu’ara’: 176-190.

Baca juga: Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Gunung yang Wajib Muslim Ketahui

Surah Al-A’raf Ayat 78

فَفَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ

Arab latin: Fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn

Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan mereka.” (QS Al-A’raf: 78)

Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:

Setelah mereka (orang-orang yang menyombongkan diri) menantang Nabi Saleh dengan menuntut azab Allah yang dijanjikan, maka Allah membela Rasul-Nya dan pengikut-Nya. Ayat ini menerangkan azab Allah yang diturunkan kepada mereka berupa gempa dan petir yang dahsyat yang menggetarkan jantung manusia, mengguncangkan Bumi bagaikan gempa besar yang menghancurkan semua bangunan, sehingga mereka semuanya binasa. Tentulah petir tersebut tidak seperti biasa, tetapi petir yang luar biasa yang khusus ditimpakan kepada mereka sebagai azab atas kedurhakaan kaum tsamud.

Surah Al-A’raf Ayat 155

وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ

Arab latin: Wakhtāra mụsā qaumahụ sab’īna rajulal limīqātinā, fa lammā akhażat-humur-rajfatu qāla rabbi lau syi`ta ahlaktahum ming qablu wa iyyāy, a tuhlikunā bimā fa’alas-sufahā`u minnā, in hiya illā fitnatuk, tuḍillu bihā man tasyā`u wa tahdī man tasyā`, anta waliyyunā fagfir lanā war-ḥamnā wa anta khairul-gāfirīn

Artinya: “Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Penyembahan terhadap patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki.287) Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun.” (QS. Al-A’raf: 155)

Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:

Nabi Musa memilih tujuh puluh orang dari pemuka kaumnya yang terbaik untuk memohon tobat kepada Allah di Bukit Sinai. Namun sesampainya di tempat itu, mereka (yang berbuat keburukan) menyatakan tidak akan beriman kepada Musa sampai dia memperlihatkan kepada mereka Tuhan yang pernah berbicara kepadanya. Ketika itu mereka ditimpa gempa bumi yang dahsyat, sampai mati semuanya, dan Nabi Musa memohon kepada Allah sambil menengadahkan diri. Perbuatan mereka membuat patung anak sapi dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan dari Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak sapi itu, tetapi orang yang kuat imannya tetap dalam keimanannya.

Baca juga: Doa-doa Memohon Pertolongan Allah Dalam Ayat Al-Quran

ayat-al-quran-tentang-gempa-bumi

Surah Al-Zalzalah ayat 1

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ

Arab latin: Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā

Artinya: “Apabila Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat.”(QS. Al-Zalzalah: 1)

Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:

Ayat ini menunjukkan tentang dahsyatnya kejadian gempa bumi pada saat itu. Ayat ini dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar memikirkan dan merenungkannya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka bahwa apabila bumi sebagai benda padat bisa bergeletar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapa mereka sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafirannya?

Surah Al-Waqiah Ayat 4

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ

Arab latin: Iżā rujjatil-arḍu rajjā

Artinya: Apabila Bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.” (QS. Al-Waqiah: 4)

Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:

Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat nanti akan ada gempa bumi yang sangat dahsyat dengan guncangan-guncangan yang hebat di segenap pelosok Bumi. Gempa ini akan menghancurkan benteng-benteng dan gunung-gunung, merobohkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan, serta apa saja yang terdapat di permukaan Bumi.

Baca juga: Ternyata Inilah Manfaat Membaca Ayat Kursi

Surah Al-Mulk Ayat 16

ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ

Arab latin: A amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr

Artinya: “Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan Bumi ketika tiba-tiba ia terguncang? (QS Al-Mulk: 16)

Tafsir dan makna ayat menurut Kementerian Agama RI:

Dalam ayat ini, Allah Swt memperingatkan orang-orang kafir tentang azab yang akan menimpa mereka, apabila mereka tetap bertahan dalam kekafiran. Peringatan ini diberikan-Nya karena orang-orang kafir seakan-akan merasa akan bisa terhindar dari siksa Allah yang akan ditimpakan kepada mereka, bahkan mereka merasa telah mendapat rahmat, yaitu kesenangan duniawi yang sedang mereka rasakan. Tanda-tanda kekafiran itu terlihat pada sikap, tindakan, dan tingkah laku mereka.

Bantu Penyintas Gempa Maroko

Sepanjang tahun 2023, bencana gempa bumi terus terjadi dalam waktu yang berdekatan, baik itu bencana gempa di dalam negeri maupun luar negeri. Terbaru, pada 8 September 2023, gempa bumi berkekuatan 6,8 SR mengguncang Marrakesh, Maroko dengan pusat gempa di Pegunungan High Atlas. Seminggu pascagempa, jumlah korban meninggal dunia tercatat ada sebanyak 2.946 orang, sementara korban yang mengalami luka-luka ada sebanyak 5.674 orang. Dengan demikian, gempa ini menjadi gempa paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960 dan gempa paling kuat di sana sejak tahun 1900.

Oleh karena pusat gempa berada di pegunungan, akses untuk memberikan bantuan kepada para penyintas gempa pun menjadi tantangan besar bagi para relawan. Namun demikian, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) bersama para mitra di Maroko terus mengusahakan dan merencanakan langkah strategis untuk menggulirkan respons cepat untuk membantu para penyintas.

Bagi Sahabat yang ingin turut membantu penyintas Gempa Maroko dan demi lancarnya aksi penanganan dampak bencana ini, Sahabat dapat membantu dengan cara menyalurkan infak melalui tautan berikut:

BANTU PENYINTAS GEMPA MAROKO