5 Hal Ini Bisa Bikin Pahala Sedekah Hilang, Apa Saja?

orang-yang-paling-utama-menerima-sedekah

Dalam Islam, sedekah merupakan perbuatan baik yang dicintai oleh Allah Swt. Hal ini terbukti dari banyaknya ayat Al-Quran yang menyebut tentang sedekah. Saking baiknya perbuatan sedekah, Allah pun berjanji akan menghapuskan dosa-dosa umat Islam yang bersedekah di jalan-Nya.

Hal itu sesuai dengan Al-Quran surah al-Baqarah ayat 271. Selain itu, dalam ayat yang sama Allah juga mengatakan bahwa sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah yang diberikan secara diam-diam atau tidak diumbar. Pernyataan Allah dalam surah ini rupanya juga berkaitan dengan hal-hal yang dapat membuat pahala sedekah menghilang.

Hal-Hal yang Menghilangkan Pahala Sedekah

Beberapa ayat Al-Quran secara terang menyebutkan bahwa ada hal-hal yang dapat membatalkan atau menghilangkan pahala sedekah. Ayat tersebut di antaranya adalah: 

Baca juga: Bersedekah dengan Niat Agar Doa Dikabulkan, Boleh Atau Tidak?

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 262)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 264)

pahala-sedekah

Berdasarkan kedua ayat di atas, hal-hal yang dapat menghilangkan pahala sedekah diuraikan menjadi lima hal berikut:

Al-Mann atau Mengungkit-ungkit

Al-Mann berasal dari bahasa Arab yang berarti membangkit-bangkitkan. Dalam bersedekah, apabila seseorang terus mengungkit dan menyebut-nyebut perbuatan sedekahnya di hadapan orang lain, maka pahalanya bisa menghilang sama sekali. Hal ini karena orang tersebut ingin orang lain mengetahui perbuatan sedekah yang dilakukannya.

Al-adhâ atau Menyakiti

Al-adhâ berarti ‘menyakiti’. Menyakiti hati orang yang diberi sedekah adalah hal yang tidak disenangi oleh Allah. Hal ini seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Baqarah 262 dan 264. Untuk itu, apabila seseorang dengan sengaja menyakiti hati orang yang menerima sedekahnya dengan ucapan maupun perbuatan, maka sedekah yang diberikannya tidak bernilai pahala.

Baca juga: Inilah Orang-Orang yang Paling Utama Menerima Sedekah

Ria atau Menyombongkan

Riya’ atau Ria memiliki arti memperlihatkan. Perbuatan baik yang dengan sengaja diperlihatkan kepada banyak orang agar mereka mengetahuinya, tentu tidak selalu buruk. Ada beragam niat yang tersimpan di baliknya, seperti agar orang lain berbuat hal yang sama atau menyiarkan kebaikan. Namun, kata ria memiliki arti yang spesifik, yakni memperlihatkan perbuatan baik demi mendapat pujian dari orang lain.

Sum’ah atau Membesar-besarkan

Sum’ah berasal dari kata sami’a yang berarti mendengar. Secara istilah, kata sum’ah adalah berbuat amal dengan tujuan agar didengar oleh orang lain hingga sang pengamal mendapat pujian dan menjadi tenar. Selain itu, sum’ah juga bisa berarti menceritakan dan membesar-besarkan amalan yang pernah dilakukan kepada orang lain agar dirinya mendapat perhatian dan dianggap sebagai orang yang istimewa.

orang-yang-paling-utama-menerima-sedekah

Ujub/Takabur atau Menunjukkan Kelebihan

Ujub atau takabur merupakan sikap menunjukkan kelebihan dan kehebatan yang ada pada diri seseorang. Hal ini dilakukan agar seseorang memperoleh pujian dari orang lain. Selain itu, ujub dan takabur juga dapat berarti orang yang menyombongkan kelebihan dan keunikan yang ada pada dirinya, menganggap dirinya paling hebat, tidak ada yang dapat menyaingi kehebatan dan kelebihannya, serta menganggap orang lain lebih rendah atau lebih hina kedudukannya.

Kelima hal di atas disebutkan oleh Allah sebagai perbuatan yang dapat membatalkan, merusak, atau menghilangkan amal sedekah. Siapa pun orang yang bersedekah dan menyertai sedekahnya dengan kelima hal di atas, maka ia tidak akan memperoleh sedikit pun pahala dari amalan sedekah itu.

SEDEKAH SEKARANG