Bersedekah dengan Niat Agar Doa Dikabulkan, Boleh Atau Tidak?

orang-yang-paling-utama-menerima-sedekah

Sedekah merupakan amal saleh yang disenangi oleh Allah Swt. Balasan kebaikan bagi orang-orang yang menyedekahkan hartanya pun banyak disebutkan dalam Al-Quran maupun hadis. Mulai dari dilipatgandakan pahala maupun rezekinya, dihapuskan dosa-dosanya, dilindungi oleh Allah hingga hari kiamat, sampai dipanjangkan usianya. Sedekah memang mendatangkan banyak kebaikan dan kemudahan, namun bagaimana jika seseorang berniat sedekah agar doa dikabulkan, boleh atau tidak?

Sedekah Agar Doa Dikabulkan

Mengutip Buku Panduan Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) Praktis yang ditulis oleh Ustaz Abdul Rochim LC, para ulama sepakat bahwa melakukan amal saleh dengan tujuan agar keinginan tercapai itu diperbolehkan. Amal saleh di sini bisa berarti apa saja, mulai dari membaca Al-Quran, puasa, sedekah, bersilaturahmi, dan sebagainya.

Baca juga: Wakaf Termasuk Sedekah Jariyah, Ini Penjelasan Al-Quran dan Hadis

orang-yang-paling-utama-menerima-sedekah
Ilustrasi sedekah

Perbuatan ini disebut dengan tawassul atau tawasul, yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan sarana amal saleh. Misalnya seperti sengaja melakukan sedekah dengan niat agar doa dikabulkan oleh-Nya. Jenis tawasul yang disepakati oleh para ulama ada tiga, yakni tawasul dengan asmaulhusna dan sifat-sifat Allah, tawasul dengan amal saleh, dan tawasul dengan orang saleh yang masih hidup.

Dengan demikian, apabila seorang Muslim memiliki keinginan atau hajat lalu ia bersedekah dengan niat agar keinginan itu tercapai, maka itu termasuk dalam amal saleh yang dianjurkan. Caranya, kita cukup bersedekah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, kemudian berdoa dan memohon kepada Allah agar apa yang kita inginkan dapat tercapai. Wallahu ‘alam bisshawab..

Waktu Terbaik untuk Sedekah

Dalam Islam, untuk bersedekah juga ada waktu-waktu tertentu yang dapat membuat nilai sedekah itu menjadi lebih bernilai. Hal ini diketahui dari hadis Nabi Muhammad Saw riwayat Muslim nomor 1713 yang berbunyi:

Baca juga: Inilah Orang-Orang yang Paling Utama Menerima Sedekah

“Seorang pria mendatangi Rasulullah Saw dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdal?” Maka beliau menjawab: “Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin, dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan ingatlah (pada saat di ujung nyawa seperti itu), harta memang untuk si Fulan (yakni akan diwarisinya).”

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada tiga waktu terbaik untuk sedekah bagi umat Muslim, yakni:

wakaf-sedekah-jariyah

Sedekah dalam Kondisi Sehat dan Tidak Sekarat

Orang yang sedang dalam kondisi sehat walafiat mampu melakukan banyak aktivitas, khususnya aktivitas dalam rangka mengejar keuntungan duniawi. Pada kondisi seperti inilah, seorang Muslim dianjurkan untuk bersedekah. Sebab, dalam kondisi ini sebagian orang merasa malas mengeluarkan harta untuk sedekah dan merasa masih memiliki waktu lain untuk melakukannya.

Sementara itu, sedekah yang baik juga tidak dilakukan dalam kondisi sekarat atau menjelang kematian. Karena dalam kondisi ini, seseorang akan merasa terdesak dan baru terpikirkan untuk sedekah dengan harapan sedekah itu dapat menjadi penolongnya di alam kubur. Selain itu, bersedekah saat kondisi sekarat tidak dapat dikatakan sedekah, tetapi itu adalah harta waris.

Baca juga: Sedekah untuk Orang yang Sudah Meninggal, Pahalanya Mengalir ke Siapa?

Sedekah dalam Keadaan Ingin Kaya

Saat seseorang sedang sangat berambisi untuk menjadi kaya, maka ia akan menjadi pribadi yang kikir atau pelit. Pasalnya, yang ada dalam pikirannya hanya tentang bagaimana mencapai target harta yang diinginkannya. Namun, apabila ada orang yang berambisi menjadi kaya lalu ia bersedekah, maka sedekahnya akan bernilai tinggi. Sebab, ia tidak ingin menikmati kekayaan sendiri, tetapi juga dengan berbagi pada orang yang membutuhkan.

Sedekah dalam Keadaan Takut Miskin

Bersedekah dalam keadaan takut miskin membuat amalan tersebut menjadi lebih bernilai di mata Allah. Kondisi takut miskin di sini dapat diartikan manakala seseorang kehilangan pekerjaan yang berujung pada kehilangan penghasilan, atau saat seseorang sedang dikejar-kejar oleh utang, atau mungkin juga saat seseorang mengalami kerugian atas bisnisnya.

Namun, bagi orang-orang yang beriman, kondisi ini tidak akan terasa sangat sulit berkat adanya sifat tawakal. Orang yang bertawakkal tentu menyadari bahwa Allah dapat melakukan apa pun untuk hidupnya, termasuk menjadikan seseorang kaya atau miskin. Dengan begitu, ia akan mudah bersedekah meski dirinya sendiri sedang dalam kondisi kekurangan, sehingga sedekahnya itu akan bernilai tinggi.

Bagi kamu yang ingin bersedekah dengan cara yang mudah dan praktis namun tetap sampai pada penerima yang berhak, kamu bisa bersedekah lewat Dompet Dhuafa dengan mengeklik link di bawah ini.

 SEDEKAH DI SINI