Makna dari Gerakan Sujud yang Penuh Keistimewaan

Makna gerakan sujud

Makna dari gerakan sujud seringkali luput dari ingatan saat menunaikan shalat. Tidak sekali shalat yang kita lakukan sekadar menggugurkan kewajiban. Padahal sujud memiliki arti yang mendalam dan keistimewaan. Apalagi jika terus mengingat makna sujud, insya Allah shalat akan jadi semakin khusyuk.

Pengertian Gerakan Sujud 

Rasulullah sangat menyukai gerakan sujud.  Makna dari gerakan sujud menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sujud memiliki arti berlutut serta meletakkan dahi ke lantai (misalnya pada waktu salat) sambil membaca tasbih; pernyataan hormat dengan berlutut serta menundukkan kepala sampai ke tanah.

Secara bahasa, sujud berasal dari sajada-sujudan yang memiliki arti membungkuk dengan khidmat, meletakkan kening di atas permukaan bumi, merendahkan diri dengan maksud memberikan penghormatan. Sujud dapat memiliki arti sebagai upaya merendahkan atau menghinakan diri di hadapan sesuatu yang kita hormati.

Secara terminologi, sujud adalah pernyataan ketaatan seorang hamba kepada Allah Swt. Tata cara pelaksanaan sujud dengan meletakkan kedua kaki, kedua lutut, kedua tangan, dan muka di atas tanah (lantai) serta menghadap ke arah kiblat. Posisi secara sempurna dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, serta ujung jari kaki. Memberikan jarak kedua kaki dengan posisi sedikit terbuka.

Baca Juga: Doa Shalat Dhuha Lengkap Beserta Artinya dan Manfaat Amalan Dhuha Dunia Akhirat

Makna dari Gerakan Sujud

Dalam buku Penuntun Praktis Shalat Sudah Benarkan Shalat Kita (2013:248) karya Ustadz Agus Arifin, makna dari gerakan sujud atau meletakkan kening di atas permukaan bumi adalah salah satu bentuk amalan. Namun, amalan ini memiliki inti sebagai bentuk merendahkan diri untuk menghormati. Al-Quran menggunakan kata ‘sujud’ untuk perbuatan sujud, baik gerakan sujud oleh manusia, malaikat, maupun oleh makhluk lainnya, seperti matahari, bulan, bintang, dan pepohonan. Dalam sujud, setiap makhluk merendahkan diri dan meninggikan Allah, satu-satunya zat yang pantas disembah.

Tsaubah menjelaskan, Rasulullah bersabda: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.” (HR. Muslim no. 488).

Walaupun sujud merupakan gerakan dengan posisi terendah, namun sujud memiliki posisi terdekat antara seorang hamba dengan Allah Swt. Rasulullah bersabda,  “Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah dalam keadaan dia sujud.” (HR. Muslim no.482).

Gerakan sujud adalah di mana dahi menyentuh bumi, sebagai bentuk tunduk patuh kepada Allah, dan tidak untuk zat lain apalagi orang tertentu. Menjadi dekat dengan Tuhan, menjadi keutamaan penting dalam sujud. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i)

Dari sini kita bisa melihat bahwa makna dari gerakan sujud yaitu bentuk seorang hamba memasrahkan diri kepada Allah. Bentuk tunduk patuh kepada Allah, menunjukkan diri kita adalah makhluk yang rendah dan tidak berdaya tanpa bantuan Allah. Oleh sebab itu, sujud menjadi makna upaya kita mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Baca Juga: Bacaan Shalat Tahajud yang Perlu Dihapal Supaya Ibadah Makin Khusyuk

Doa Sujud dalam Shalat Beserta Artinya

Doa adalah salah satu bentuk komunikasi penghambaan diri kepada Allah Swt. Saat berdoa, kita menyadari diri ini tidak berdaya, lemah, dan tak mampu melakukan apapun tanpa kuasaNya. Berikut adalah doa-doa sujud dalam shalat.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى

Subhaana rabbiyal a’laa (3x)

Artinya: “Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi.”

 

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdih (3x)

Artinya: “Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

 

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Subbuuhun qudduusun rabbul malaa-ikati war ruuh.

Artinya: “Maha Suci, Maha Mulia, Rabbnya para Malaikat dan Ruh.” (H.R. Muslim No. 487).

 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Subhaa-nakallahumma rabbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii.

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, wahai Rabb kamu, dan dengan memuji-Mu, ya Allah, berilah ampunan untukku.”

 

اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجُلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّه

Allahummagh-fir-lii dzan-bii kullahuu, diqqahuu, wa jullahuu, wa awwa-lahuu, wa aa-khirohuu, wa ‘alaa-niya-tahuu wa sirrohuu.

Artinya: “Ya Allah ampunilah seluruh dosaku, yang sekecil-kecilnya dan sebesar-besarnya, yang pertama dan terakhir, yang terang-terangan dan yang tersembunyi.”

 

اللهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Allahumma laka sajad-tu, wa bika aamantu, wa laka aslam-tu. Sajada wajhii lilladzii khala-qohuu, wa shawwa-rohuu, wa syaqqo sam’ahuu wa basharahuu, tabaarokallahu ahsanul kholiqiin.

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mulah aku bersujud, kepada-Mu aku beriman dan kepada-Mulah aku menyerahkan diriku. Dan Engkau Rabb-ku. Wajahku bersujud kepada Zat yang telah menciptakan dan membentuknya maka baikanlah untukku. Dan yang telah menjadikan diriku mendengar dan melihat maka Maha Suci Allah, sebaik-baiknya pencipta.”

 

سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ

Subhaana dzil jabaruut, wal malakuut, walkibriyaa, wal ‘adzamah.

Artinya: “Maha Suci pemilik Keperkasaan, dan Kekuasaan, dan Keangkuhan, dan Keagungan.”

Makna dari Gerakan Sujud dan Manfaat Bagi Tubuh Serta Jiwa

Makna dari gerakan sujud tidak hanya menyentuh sisi spiritual kita. Namun juga memberikan manfaat yang luar biasa bagi tubuh. Gerakan sujud dalam shalat dalam memperlancar sirkulasi darah serta memecah penyumbatan pembuluh darah, yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya jantung koroner. Selain itu, saat sujud posisi kepala menjadi lebih rendah dari jantung, sehingga darah mengalir lebih cepat ke otak. Otak menerima lebih banyak nutrisi. Hal ini memberikan efek baik pada memori, penglihatan, pendengaran, konsentrasi, jiwa, serta kemampuan kognitif lainnya. 

Selain memperlancar sirkulasi darah, ketika sujud juga memaksa tubuh kita untuk menggerakkan seluruh anggota tubuh. Seperti merelaksasi tulang belakang, merenggangkan sendi bahu, siku, lutut, pergelangan kaki dan pinggul. Memperkuat otot leher, melancarkan pencernaan, juga memberikan pengaruh yang baik bagi postur tubuh.

Makna dari gerakan sujud dan gerakan shalat lainnya mampu menyehatkan mental dan membuat jiwa lebih damai. Konsentrasi yang kita bangun untuk menjadi lebih dekat dengan Allah, secara tidak langsung mirip dengan fungsi meditasi yang hanya fokus pada satu titik. Namun, perbedaannya, titik fokus yang kita tuju adalah kebesaran Allah. Sehingga, kita menjadi hamba yang merasa tenteram dan aman, karena Allah Maha Berkuasa, Maha Menolong, dan Maha Melindungi.

Baca Juga: Sedekah Tanpa Pamrih, Pelajaran Bagi Seorang Muslim

Macam-macam Sujud

Walaupun gerakan sujud adalah bagian dari shalat, sujud dapat dilakukan dalam kondisi tertentu dengan bacaan yang berbeda-beda. Tergantung dari jenis sujud apa yang dilakukan. Berikut ini macam-macam sujud selain bagian dari shalat.

Gerakan Sujud Tilawah

Sujud tilawah adalah gabungan dari dua kata bahasa Arab yaitu sujud dan tilawah. Kondisi melakukan sujud tilawah yakni ketika setelah membaca atau mendengar bacaan dari ayat sadjah Al-Quran saat shalat ataupun tidak. Sujud tilawah memiliki istilah lain yaitu sujud bacaan. Ayat sadjah yang dimaksud antara lain, Surat Al-A’raf, Ar-Ra’d, An-Nahl, Al-Isra’, Maryam, Al-Furqan, An-Naml, As-Sadjah, Fussilat, An-Najm, Al-Insyiqaq, Al-Alaq, dan Al-Hajj.

Dalam Quran Surat Al-Isra’ ayat 107-109, Allah berfirman: Katakanlah, “Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, ‘Maha Suci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk’.” (Q.S. Al-Isra’: 107-109).

Lalu, dalam suatu riwayat hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Jika anak Adam membaca ayat sajdah lantas sujud, maka menyingkirlah setan sambil menangis dan berkata, “Celakalah diriku, ia (Anak Adam) diperintahkan sujud dan ia patuh lalu sujud, maka baginyalah surga. Sedang aku sendiri diperintahkan untuk bersujud namun aku menolak, maka untukku neraka.” (HR. Muslim, dan Ibnu Majah dalam Nashbur Roayah Volume 2 halaman 178).

Berikut adalah doa sujud tilawah:

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin.

Artinya: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta,” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi, dan Nsa’i)

Baca Juga: Keutamaan Shalat Tahajud yang Sayang Dilewatkan Siapa Saja

Sujud Syahwi

Imam Syafii dalam Fiqih Manhaj menyebutkan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang wajib melaksanakan sujud syahwi.

  1. Meninggalkan sunnah ab’adh, seperti tasyahud awal dan qunut.
  2. Ragu dalam jumlah rakaat. Saat dalam kondisi ini, maka ambillah rakaat yang paling sedikit, lalu menyempurkan sisanya. Kemudian lakukan sujud sahwi, karena ada kemungkinan rakaat sholatnya berlebih. 
  3. Melakukan larangan yang dapat membatalkan shalat jika dilakukan secara sengaja. Contohnya lupa mengucapkan beberapa kata, atau menambah rakaat shalat. Jika teringat akan hal tersebut pada saat shalat, sunnah baginya melakukan sujud syahwi.
  4. Melakukan rukun, sunnah ab’adh, atau membaca ayat tidak pada tempatnya. Contoh, membaca Al-Fatihah pada waktu duduk tasyahud, membaca qunut waktu rukuk, membaca surah yang disunahkan setelah Al-Fatihah waktu I’tidal. 

Dalam melakukannya, tata cara sujud syahwi juga terbagi menjadi dua, yaitu  sebelum salam dan setelah salam. Sujud syahwi sebelum salam dilakukan ketika meninggalkan beberapa gerakan shalat karena lupa, ragu dengan jumlah rakaat shalat yang telah dijalankan. Sujud syahwi setelah salam dapat dilakukan ketika menambah rakaat karena lupa rakaat yang telah dijalankan ketika shalat, menambah gerakan shalat karena lupa.

Para ulama telah sepakat bahwa untuk melakukan sujud syahwi setelah maupun sebelum salam sifatnya adalah sebuah anjuran, karena lalai dalam gerakan maupun rakaat salat. Berikut bacaan doa sujud sahwi:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا

Subhana man laa yanaamu walaa yashu.

Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

Baca Juga: Cara Agar Hidup Selalu Bersyukur

Makna dari Gerakan Sujud Syukur

Sujud syukur biasanya dilakukan ketika kita sedang mendapat kenikmatan dari Allah Swt. Sebagai bentuk rasa terima kasih kepadaNya atas kenikmatan yang datang. Sujud syukur hukumnya sunnah. Jika melakukannya tentu mendapat pahala sebagai bentuk tanda mensyukuri nikmat Allah. Berikut doa Sujud Syukur:

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Sajada wajhi lilladzi khalaqahu, wa shawwarahu, wa syaqqa sam’ahu, wa basharahu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin.

Artinya: “Wajahku bersujud kepada Zat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan memberi pendengaran dan penglihatan, Maha Berkah Allah sebaik-baiknya pencipta.”

Selain doa sujud syukur, kita juga bisa membaca doa lain seperti tasbih, tahmid, dan tahlil, serta membaca penggalan Q.S. An-Naml ayat 19.

Bacaan tasbih, tahmid, dan tahlil: Subhaanallahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahuakbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil azhiim.

Artinya : “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.”

QS An-Naml ayat 19.

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Fatabassama ḍāḥikam min qaulihā wa qāla rabbi auzi‘nī an asykura ni‘matakal-latī an‘amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a‘mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn(a).

Artinya: Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Baca Juga: Sedekah Subuh: Amalan Akhirat dan Sosial

Sedekah Bentuk Rasa Syukur

Selain melalui sujud syukur, bentuk menghaturkan rasa syukur kepada Allah Swt. juga dapat melalui sedekah. Sedekah tidak mengurangi harta, malah Allah akan menambah kenikmatannya. Sama halnya dengan orang yang bersyukur, Allah tambah kenikmatan berkali lipat.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membelanjakan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: ‘Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan.’ Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ekpresikan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan melalui sedekah, Sahabat dapat menyalurkannya melalui link berikut ini.

Hidup Berkah dengan Sedekah