SGI-MT 46 Kendari Mulai Perkuliahan Perdana

SULAWESI TENGGARA — Perkuliahan perdana Sekolah Guru Indonesia (SGI) Master Teacher 46 Kendari berlangsung pada pekan ketiga, Minggu (9/10/2022), di SMPN 9 Kendari, Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Perkuliahan diikuti oleh semua guru SGI-MT yang lulus seleksi oleh Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) dan telah mengikuti dua pertemuan, yaitu stadium generale dan super military camp beberapa minggu lalu.

Perkuliahan diawali dengan apel pagi dengan petugas dan tata tertib yang dilaksanakan langsung oleh para peserta master teacher serta diikuti oleh pengelola SGI Dompet Dhuafa Sultra, Guru Isra. Setelah itu dilanjutkan dengan agenda masuk kelas untuk memulai perkuliahan. Diawali dengan budaya kelas yaitu merapihkan sepatu sebelum masuk kelas dengan rapi dan tertata rapi.

Sebelum memulai kelas perkuliahan, para Guru SGI-MT melakukan apel pagi

Materi utama pada perkuliahan perdana ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang disampaikan oleh Guru Nardis. Guru Nardis memulai materi dengan mengingatkan kembali akan tata tertib yang harus diikuti peserta SGI Master Teacher 46. Ia kemudian menanyakan tentang penerapan PTK di kelas masing-masing guru. Jawabannya pun beragam. Sebagian mengaku sudah melakukan dan sebagian lagi belum. Jawaban-jawaban ini kemudian dirangkum dalam suatu diskusi dan juga sebagai pengantar pada materi yang akan disampaikan pada para guru-guru peserta master teacher.

“Pada materi yang dibawakan di awali dengan diskusi dan pertanyaan dengan para guru akan macam budaya penelitian tindakan kelas sebagai bagian yang sangat penting dilakukan oleh guru-guru dalam mengevaluasi dan mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam kelas nya. PTK mengajarkan pada kita akan pentingnya dalam melakukan kepenulisan dan melaporkan dalam sebuah data dan memberikan solusi dan bisa dibagikan pada khalayak umum secara bertanggungjawab,” jelas Guru Nardis.

Guru Nardis menjelaskan tentang materi PTK

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa PTK saat ini sangat penting selain PTS yang dilakukan oleh para kepala sekolah. Guru Nardis kemudian mengajak para guru untuk menuliskan judul tentang PTK serta menempelkannya pada dinding untuk dibahas bersama. Selanjutnya, para guru membuat judul PTK yang baik. Nantinya, output dari materi PTK ini adalah pembuatan jurnal yang dapat diterbitkan dan menjadi bahan referensi oleh khalayak umum.

Baca juga: 30 Guru SGI Master Teacher #46 Kendari Jalani Latihan Military Super Camp

Dalam sesi Forum Group Discussion (FGD), setiap 6 (enam) orang guru membentuk sebuah kelompok. Setiap kelompok melakukan diskusi dan mengerjakan bagian-bagian PTK dari masing-masing kelompok. Dengan cara seperti ini, setiap guru akan memahami lebih dalam tentang PTK, yang kemudian akan memberikan kemudahan bagi para master teacher untuk memiliki habit meneliti di kelas dan bisa mencari solusi bagi permasalahan yang ada di kelas.

“Setelah FDG, diperolehlah produk dari bahasan yang ada dari setiap kelompok dan bisa memberikan pengetahuan juga bagi kelompok lain. Setiap kelompok mendapat bagian berupa pendahuluan, pembahasan, hasil, dan penutupan. Akhir dari perkuliahan perdana ini, setiap guru mendapatkan ilmu dan hasil produk dalam tiap bagian yang dituliskan dari masing-masing kelompok,” pungkas Guru Nardis menjelaskan setiap rangkaian perkuliahan perdana ini. (Dompet Dhuafa / Muthohar)